Sabtu, 29 Januari 2011

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN BERDASARKAN OTTAWA CHARTER

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat agar mau dan mampu serta mandiri dalam melindungi kesehatan diri dan lingkungannya, dengan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta menciptakan iklim untuk berkembang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Dimensi perubahan perilaku yang kondusif mencakup perubahan perilaku, pembinaan perilaku dan pengembangan perilaku dari yang baik menjadi lebih baik. Jadi, promosi kesehatan mencakup 3 pengertian berupa peningkatan, menawarkan/ memasarkan dan pendidikan.
Promosi kesehatan sebagai uapaya pemberdayaan masyarakat dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat ; artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan sesuai sosial budaya setempat, artinya sesuai dengan keadaan, permasalahan dan potensi setempat.
Proses pembelajaran masyarakat dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik, termasuk kebijakan dan peraturan perundangan. Agar promosi kesehatan kepada masyarakat berjalan sempurna maka dibutuhkan strategi promosi kesehatan.
Strategi promosi kesehatan adalah cara atau langkah yang diperlukan untuk mencapai, memperlancar atau mempercepat pencapaian tujuan promosi kesehatan. Salah satu upaya promosi kesehatan adalah dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan strategi promosi kesehatan Ottawa Charter.

BAB II
PEMBAHASAN

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa-Canada (1986) menghasilkan piagam Ottawa Charter yang rumusan strateginya dikelompokkan menjadi 5 butir,yaitu:

a) Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy)

Adalah ͢kegiatan yang ditujukan kepada para pembuat keputusan/ penentu kebijakan yang berwawasan kesehatan. Setiap kebijakan pembangunan di bidang apa saja harus mempertimbngkan dampak kesehatannya bagi masyarakat. Misalnya, orang yang mendirikan pabrik/ industri, sebelumnya harus dilakukan analisis dampak lingkungan agar tidak tercemar dan tidak berdampak kepada masyarakat.

b) Lingkungan Yang Mendukung (Supportive environtment)

Adalah kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung yang ditujukan pada:
-pemimpin organisasi masyarakat
-pengelola tempat –tempat umum
Diharapkan memperhatikan dampak terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik mendukung atau kondusif terhadap kesehatan masyarakat.

c) Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Services)

Melibatkan masyarakat dalam pelayanan kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya sendiri. Bentuk pemberdayaan masyarakat yaitu LSM yang peduli terhadap kesehatan baik dalam bentuk pelayanan maupun bantuan teknis (pelatihan-pelatihan) sampai upaya swadaya masyarakat sendiri.

d) Keterampilan Individu (Personal Skill)

Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari kelompok, keluarga dan individu- individu. Meningkatnya keterampilan setiap anggota masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri ( personal skill) sangat penting.
Masing-masing individu seyogyanya mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang baik terhadap :
-cara – cara memelihara kesehatannya
-mengenal penyakit2 dan penyebabnya
-mampu mencegah penyakit
-mampu meningkatkan kesehatannya
-mampu mencari pengobatan yang layak bilamana sakit

e) Gerakan Masyarakat(Community Action)

Derajat kesehatan masyarakat akan efektif apabila unsur-unsur yang ada di masyarakat tersebut bergerak bersama-sama. Dari kutipan piagam Ottawa, dinyatakan bahwa: Promosi Kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan sendiri.

UPAYA PEMASARAN PRODUK DAN JASA
Dalam strategi promosi kesehatan berdasarkan piagam Ottawa, ada berbagai macam upaya pemasaran produk dan jasa yang telah dilakukan, melalui:
-media elektronik : TV,radio,internet, telepon seluler, film layar lebar
-media massa : surat kabar, majalah, billboard, spanduk, umbul-umbul, poster, leaflet, brosur bahkan tulisan ilmiah/ tulisan populer
-tatap muka langsung door to door

Upaya pemasaran produk dan jasa tersebut dirasakan kurang efektif apabila tidak dilakukan upaya perubahan prilaku hidup sehari-hari masyarakat. Maka dilancarkan upaya pendidikan kesehatan yang dipadukan upaya pembangunan kesehatan dan pengorganisasian kesehatan

Perkembangan pendidikan kesehatan
1975-an : disebut Penyuluhan kesehatan
1995 - sekarang : disebut Promosi kesehatan
Revisi Istilah Promosi Kesehatan di Bangkok bermakna : KIE( Komunikasi,Informasi dan Edukasi), pemasaran sosial, Mobilisasi sosial, Pemberdayaan masyarakat, dll.

BAB III
KESIMPULAN

1. Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat agar mau dan mampu serta mandiri dalam melindungi kesehatan diri dan lingkungannya, dengan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta menciptakan iklim untuk berkembang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.

2. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa-Canada (1986) menghasilkan piagam Ottawa Charter yang rumusan strateginya dikelompokkan menjadi 5 butir,yaitu:
a) Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy)
b) Lingkungan Yang Mendukung (Supportive environtment)
c) Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Services)
d) Keterampilan Individu (Personal Skill)
e) Gerakan Masyarakat(Community Action)

3. Upaya pemasaran produk dan jasa yang telah dilakukan, melalui:
- media elektronik : TV,radio,internet, telepon seluler, film layar lebar
- media massa : surat kabar, majalah, billboard, spanduk, umbul-umbul, poster, leaflet, brosur bahkan tulisan ilmiah/ tulisan populer
- tatap muka langsung door to door

PEMASARAN SOSIAL DASAR ASUHAN KEBIDANAN

A. Defenisi
Dalam penyediaan jasa asuhan kebidanan tentunya bidan perlu memiliki pengetahuan tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidana secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat.
Pamasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan maupun asuhan kebidanan.
Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial.
Sasaran khusus dalam pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas, Bayi, Balita, Calon pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia menopause dan lanjut usia.

Defenisi pemasaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1. Sumarni dan Soeprihanto (1995 )
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan.

2. WY. Stanton (1997 )
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan dari sebuah perencanaan dan penentuan harga sampai dengan promosi dan distribusi barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli.

3. Trioso Purnawarman (2001 )
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses tukar menuikar yang dapat memberikan nilai baik bagi konsumen maupun produsen sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan.

B. Tujuan
Pemasaran social mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat.
2. Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan yang mantap ( dalam memberikan pelayanan kepada klien ).
3. Manurunkan sensitivitas klien pada tarif.
4. Rekomendasi ( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut.
5. Menghemat biaya pemasaran.
6. Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem pelayanan.
7. Peningkatan pendapatan ( pembelian silang antara jasa dan produk, peningkatan frekuensi pembelian.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi.
Faktor-faktor yang mempangaruhi pemasaran yaitu:

1. Kebutuhan, Keinginan dan permintaan.
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan, dan permintaan.
kebutuhan manusia (human needs) adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar atau kepuasan yang dimiliki seseorang tersebut tidak terbatas. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau penyedia barang atau jasa, namun sudah ada dan terukir dalam hati setiap individu.
Keinginan (wants) adalah hasrat akan suatu hal sesuai dengan kebutuhannya tersebut. keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial.
Permintaan (demans) adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila di dukung dengan daya beli.
Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa penyedia barang/jasa mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah di dapatkan oleh pelanggan yang dituju.

2. Produk
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan untuk menuaskan suatu kebutuhan dan keinginan masyarakat.

3. Transaksi
Transaksi merupakan proses seseorang mendapatkan produk baik dengan memproduksi sendiri, pemaksaan, meminta maupun pertukaran.

4. Pertukaran
Pertuakaran merupakan tindakan memperoleh barang yang dibutuhkan atau dikehendaki seseorang dengan menawarkan suatu imbalan.

5. Pasar.
Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensial memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.


D. Peranan
Peran pemasaran dalam pelayanan kesehatan adalah untuk:
1. Menciptakan diferensiasi. Agar dapat bersaing dengan profesi lain, bidan di tuntut mampu memberikan pelayanan yang beragam (tanpa menyimpang dari kewenangan yang diberikan).
2. Manajemen kualitas pelayanan. Melalui proses pemasaran, bidan akan mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan kekurangan pelayanan kesehatan yang ia tawarkan kepada klien sehingga ia dapat meningkatkan kuwalitas pelayanan yang di berikan.
3. Meningkatkan produktifitas tenaga kesehatan di tuntut untuk memperluas wAwasan keilmuan serta ketrampilan teknisnya sehingga dapat meningkatkan kwalitas pelayanan yang di berikan kepada klien.

E. Komponen
Pemasaran dilaksanakan berdasarkan 5 konponen yang terkenal dengan istilah 4P 1C yaitu:
1. Product
Adalah pelayanan yang disediakan, didefenisikan sebagai objek fisik, pelayanan organisasi, dan ide.
2. Price
Adalah harga yang ditetapkan yang berhubungan dengan penjualannya.
3. Place
Adalah tempat jasa di tawarkan atau tempat untuk mendistribusikan produk.
4. Promotion
Adalah alat utama untuk melakukan komunikasi persuasif dalam memberi kesadaran konsumen tentang kebutuhannya.
5. Consumer
Adalah pembeli produk atau penerima jasa dapat berupa induvidu keluarga kelompok masyarakat atau lembaga.

F. Proses
Proses pemasaran terdiri dari analisis peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran,dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
Proses pemasaran dapat dijelaskan lebih rinci dalam langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah ke-1 adalah analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi yang dapat membantu dan bekerjasama.
Langkah ke-2 adalah melakukan riset untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama kelompok terhadap produk atau jasa pelayanan yang akan diberikan.
Langkah ke-3 adalah menyusun strategi pemasaran. strategi yang digunakan merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Langkah ke-4 adalah monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring adalah proses untuk menemukan kekurangan atau kesalahan pada strategi yang telah ditetapkan.
Langkah ke-5 adalah pelaksanaan proses pemasaran. Kegiatan ini menggunakan media yang telah dipersiapkan untuk menunjang progran melalui pesan-pesan sehingga akan mudah di ingat oleh masyarakat luas ataupun khususnya bagi konsumen.

TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN

Menurut teori Jean Ball

“Teori kursi goyang-keseimbangan emosional ibu”.
Dalam teori kursi goyang , kursi yang dibentuk dalam tiga elemen:
1.Pelayanan maternitas
2.Pandangan masyarakat terhadap keluarga
3.Sisi penyangga/support terhadap kepribadian wanita.

Tujuan asuhan maternitas :
•Agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu baik fisik maupun fisiologis.

Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tetapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan dan persalinan dan masa postpartum adalah masa untuk mengadopsi peran baru.

TEORI BALL:

 Teori perubahan
 Teori stress; coping dan support
 Teori peran

HYPOTESA BALL:

 Respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak yang memengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan yang berarti mereka mendapatkan system keluarga dan sosial.

Persiapan yang sudah diantisipasi oleh bidan dalam masa postnatal akan memengaruhi respon e mosional wanita dalam perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak.

Hasil penelitian:

Terdapat tiga factor yang memengaruhi keadaan emosional ibu saat postpartum, yaitu:
1. Kepribadian ibu
2. Dukungan dari keluarga/lingkungan sosial
3. Layanan yang diberikan oleh petugas layanan maternitas

Bila semua faktor diatas positif , maka derajat keadaan emosi baik. Akan tetapi, jika ketiga faktor tersebut negatif maka derajat keadaan emosi buruk. Meski demikian, setiap faktor saling berinteraksi satu sama lain. Jika kekurangan satu factor diimbangi dengan kelebihan faktor lainnya, keadaan emosi ibu menjadi baik.

Ketiga factor tersebut digambarkan sebagai kursi geladak, dengan layanan maternitas sebagai landasannya, dan tiang penyangganya adalah dukungan keluarga serta kepribadian ibu. Kekokohan setiap elemen saling berkaitan satu sama lain.